TIPE-TIPE PERENCANAAN DAN RENCANA
Perencanaan dan rencana
dapat diklasifikasikan dalam beberapa cara yang berbeda. Meskipun proses dasar
perencanaan adalah sama bagi setiap menejer, dalam praktek perencanaan dalam
mengambil berbagai bentuk. Ini disebabkan beberapa alasan. Pertama, perbedaan
tipe organisasi mempunyai perbedaan misi, dimana pendekatan perencanaan yang
digunakan berbeda pula. Kedua, bahkan dalam suatu organisasi yang sama
dibutuhkan tipe-tipe perencanaan yang berbeda untuk waktu-waktu yang berbeda.
Ketiga, manajer-manajer yang berlainan akan mempunyai gaya perencanaan yang
berbeda.
Ada lima dasar yang digunakan dalam mengklasifikasikan
perencanaan, yaitu:
1.
Bidang
fungsional : Mencakup rencana produksi, pemasaran, keuangan,
dan personalia. Setiap faktor memerlukan tipe perencanaan yang berbeda.
Misalnya: rencana produksi meliputi perencanaan kebutuhan bahan,scheduling atau
penjadwalan produksi, jadwal pemeliharaan mesin, dan sebagainya.
2.
Tingkatan organisasional :
termasuk keseluruhan organisasi atau satuan-satuan kerja organisasi.
Teknik-teknik dan isi perencanaan berbeda untuk tingkatan yang berbeda pula.
Perencanaan organisasi keseluruhan akan lebih kompleks daripada rencana kerja
organisasi.
3.
Karakteristik (sifat) rencana : meliputi faktor-faktor kompleksitas,
fleksibilitas, keformalan, kerahasiaan, biaya, rasionalitas, kuantitatif dan
kualitatif. Misalnya : rencana pengembangan produk biasanya bersifat rahasia,
rencana produksi lebih bersifat kuantitatif dibanding rencana personalia.
4.
Waktu : menyangkut rencana jangka pendek, menengah, dan
jangka panjang.
1.Jangka pendek < 1 tahun
2.Jangka menengah 1 – 5 tahun
3.Jangka panjang > 5
tahun
5. Unsur-unsur
rencana: dalam wujud anggaran, program,
prosedur, kebijaksanaan dan sebagainya. Perencanaan berbagai tingkatan
dan setiap tingkatan merupakan bagian dari tingkatan yang lebih tinggi.
Ada dua
tipe utama rencana yaitu:
1.
Rencana-rencana
strategik (strategic plans), yang
dirancang memenuhi tujuan-tujuan organisasi yang lebih luas,
mengimplementasikan misi yang memberikan alasan khas keberadaan organisasi.
2.
Rencana-rencana
operasional (operational plans),
penguraian lebih terperinci bagaimana rencana-rencana strategik akan dicapai.
Ada dua tipe rencana-rencana
operasional, yaitu:
a.) Rencana
sekali pakai (single-use plans)
dikembangkan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu dan tidak digunakan kembali
bila telah dicapai. Tipe-tipe pokok rencana sekali pakai adalah program, proyek
dan anggaran.b.)
b.) Rencana
tetap (standing plans) merupakan
pendekatan-pendekatan standar untuk penanganan situasi-situasi yang dapat
diperkirakan dan terjadi berulang- ulang. Wujud umum rencana-rencana tetap
adalah kebijaksanaan, program dan aturan.
POLA-POLA PERENCANAAN
1. Satisficing (mempertahankan cara-cara
kerja yang lazim dilakukan)
2. Optimizing (mengoptimalisasi)
3. Adaptivizing (mengadaptasi)
JENIS-JENIS RENCANA
1.) Prosedur (Procedure)
Suatu kumpulan tugas-tugas yang berhubungan satu sama lain, yang
merupakan bagian dari urutan kronologis dan cara yang ditetapkan untuk
melaksanakan suatu pekerjaan.
2.) Metode (Method)
Suatu cara yang ditetapkan untuk melaksanakan suatu tugas tertentu,
dengan cukup memperhatikan sasaran, fasilitas-fasilitas yang tersedia, dan
pengeluaran total berupa waktu, uang, serta usaha.
3.) Standard (Standard)
Suatu
kesatuan pengukuran yang ditetapkan sebagai suatu patokan atau tingkat
referensi.
Sumber-sumber untuk menetapkan sebuah standard:
-
pengalaman masa lampau
-
penilaian
-
metode ilmiah
4.) Anggaran (Budget)
Sebuah rencana untuk pendapatan, atau pengeluaran, ataupun untuk keduanya, yang
menyangkut uang, personil, barang-barang yang dibeli, barang-barang penjualan,
ataupun entitas lain mengenai penetapan tindakan-tindakan
yang akan dilakukan pada masa yang akan datang yang akan membantu
usaha-usaha manajerialnya.
5.) Program (Program)
Sebuah rencana komprehensif yang meliputi penggunaan macam-macam sumber
daya untuk masa yang akan datang, dalam bentuk sebuah pola yang terintegrasi,
dan yang menetapkan suatu urutan tindakan-tindakan yang perlu dilaksanakan,
serta jadwal-jadwal waktu untuk masing-masing tindakan tersebut, dalam rangka
usaha mencapai sasaran-sasaran yang ditetapkan.
6.) Faktor
teknis (Techno-factor)
Suatu rencana berhubungan dengan adanya faktor-faktor teknis, seperti
waktu, biaya, atau arus bahan.
PERENCANAAN STRATEGIS
Perencanaan Strategis ( Strategic Planning
) adalah sebuah alat manajemen yang digunakan untuk mengelola kondisi saat ini
untuk melakukan proyeksi kondisi pada masa depan, sehingga rencana strategis
adalah sebuah petunjuk yang dapat digunakan organisasi dari kondisi saat ini
untuk mereka bekerja menuju 5 sampai 10 tahun ke depan ( Kerzner , 2001 ). Tujuan perencanaan strategis adalah
terus menerus mempertajam bisnis dan produk perusahaan sehingga keduanya
berpadu menghasilkan laba dan pertumbuhan yang memuaskan.
Tabel 1. Perencanaan Strategik Versus
Perencanaan Operasional
Perencanaan Operasional
|
Perencanaan Strategik
|
|
Pusat bahasan
Sasaran
Batasan
Hasil yang diperoleh
Informasi
Organisasi
Kepemimpinan
Pemecahan masalah
|
Masalah-masalah pengoperasian
Laba sekarang
Lingkungan sumberdaya sekarang
Efisiensi dan stabilitas
Dunia bisnis sekarang
Birokrasi/ stabil
Konservatif
Berdasarkan pengalaman masa lalu
Resiko rendah
|
Kelangsungan dan pengembangan jangka
panjang
Laba di waktu yang akan datang
Lingkungan sumberdaya yang akan
datang
Pengembangan potensi mendatang
Kesempatan diwaktu yang akan datang
Kewiraswastaan/fleksibel
Mengilhami perubahan radikal
Antisipasi, menemukan
pendekatan-pendekatan baru
Resiko tinggi
|
Proses
Perencanaan Strategik
1. Perumusan
dan penetapan misi dan tujuan umum
2. Profil
perusahaan, identifikasi tujuan dan strategi sekarang
3. Analisa
lingkungan eksternal (mikro dan makro)
4. Analisa
internal perusahaan :kekuatan dan kelemahan organisasi
5. Identifikasi
kesempatan dan ancaman strategis
6. Pembuatan
keputusan strategik: mengembangkan alternatif-alternatif, mengevaluasi
alternatif-alternatif, memilih alternatif
7. Pengembangan
strategi perusahaan
8. Implementasi
strategi
9. Peninjauan
kembali dan evaluasi
Berbagai Kebaikan dan Kelemahan Perencanaan Strategik
Kebaikan-kebaikan:
· Memberikan
pedoman yang konsisten bagi kegiatan-kegiatan organisasi
· Mebantu
para manajer dalam pembuatan keputusan
· Meminimumkan
kemungkinan kesalahan
Kelemahan-kelemahan:
· Memerlukan
investasi dalam waktu, uang dan orang yang cukup besar
· Penetapan
dan pemeliharaan suatu sistem formal melibatkan banyak biaya.
· Kadang-kadang
cenderung membatasi organisasi hanya terhadap pilihan yang paling rasional dan
bebas resiko
Hambatan-hambatan Perencanaan yang Efektif
·
Kurang pengetahuan tentang organisasi
·
Kurang pengetahuan tentang lingkungan
·
Ketidakmampuan melakukan peramalan secara efektif
·
Kesulitan perencanaan operasi-operasi yang tidak berulang
·
Memerlukan banyak biaya untuk penggunaan sumberdaya
keuangan, fisik dan manusia
·
Takut gagal
·
Kurang percaya diri
·
Ketidaksediaan untuk menyingkirkan tujuan-tujuan alternatif
Kriteria
Penilaian Efektifitas Rencana
Beberapa kriteria dapat digunakan
untuk menilai efektivitas perencanaan, yaitu :
1.
Kegunaan, agar
berguna bagi manajemen dalam pelaksanaan fungsi-fungsinya yang lain, suatu
rencana harus fleksibel, stabil, berkesinambungan, dan sederhana.
2.
Ketetapan dan objektivitas, rencana-rencana
harus dievaluasi untuk mengetahui apakah jelas, ringkas, nyata, dan akurat.
Berbagai keputusan dan kegiatan manajemen lainnyaa hanya efektif bila didasarkan
atas informasi yang tepat.
3.
Ruang lingkup, perencanaan
perlu memperhatikan prinsip-prinsip kelengkapan, kepaduan, dan konsistensi.
4.
Efektivitas biaya, efektivitas
biaya perencanaan dalam hal ini adalah menyangkut waktu, usaha, dan aliran
emosional. Salah satu pedoman penting dalam perencanaan: jangan lakukan
perencanaan bila hasil-hasil meningkatkan penghasilan atau mengurangi biaya
lebih kecil daripada biaya perencanaan dan implementasinya
5. Akuntabilitas,
Dua aspek akuntabilitas perencanaan :
a) Tanggung jawab atas pelaksanaan perencanaan dan
b) Tanggung jawab atas implementasi rencana.
Suatu rencana harus mencakup
keduanya.
6. Ketetapan waktu. Para perencana harus membuat berbagai perencanaan,
berarti perubahan yang terjadi sangat cepat akan dapat menyebabkan rencana
tidak tepat atau sesuai untuk berbagai perbedaan waktu.
Perencanaan di lingkungan kerja baru :
Ø Pendekatan
perencanaan tradisional
Secara tradisional perencanaan
organisasi secara menyeluruh dilakukan oleh pejabat eksekutif di tingkat atas
oleh konsultan, perusahaan atau yang sangat umum oleh departemen perencanaan
pusat, departemen perencanaan pusat merupakansekelompok spesialis dalam
perencanaan yang bertanggung jawab langsung kepada CEO atau presiden
perusahaan.
Ø Pendekatan
perencanaan di lingkungan kerja baru
Evolusi dalam perencanaan baru ini
diawali dengan pergerakan ke perencanaan terdesentralisasi yang berarti bahwa
para ahli dalam perencanaan bekerja sama dengan manajer di divisi atau
departemen utama untuk mengembangkan tujuan dan recana.
Perencanaan menjadi hidup saat karyawan
dilibatkan dalam penentuan tujuan dan penentuan alat yang dibutuhkan untuk
mencapainya, berikut adalah sejumlah petunjuk dalam perencanaan di lingkungan
kerja baru :
Ø Mulailah
dengan misi yang kuat.
Ø Susun
tujuan yang direntangkan
Ø Menciptakan budaya yang mendorong
pembelajaran
Ø Mendesaian peran baru bagi staf
perencanaan
Ø Menggunakan satuan kerja sementara
Ø Perencanaan tetap mulai dan berhenti di
tingkat atas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar